Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Republik Indonesia, datang berkunjung ke Equalitera Artspace, yang juga menjadi basecamp (kantor) Jogja Disability Arts (JDA). Kunjungan ini memiliki fokus utama pada isu hak asasi manusia (HAM) terkait penyandang disabilitas, khususnya dalam konteks ekspresi seni. Dalam kunjungan santainya, Mas Wamen, demikian beliau disapa, secara implisit menyampaikan rencana dukungan dari Kementerian HAM untuk penyelenggaraan event seni akbar dua tahunan, yaitu Jogja International Disability Art Biennale (JIDAB) #3, yang akan diadakan pada tahun mendatang. Kunjungan tersebut dilakukan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM RI, yang dikenal sebagai Mas Wamen (dalam sumber lain disebut Mugiyanto Sipin). Beliau diterima langsung oleh jajaran pengurus JDA dan pengelola galeri. Pihak JDA diwakili oleh Sukri Budidharma (Butong) selaku Ketua JDA, Nano Warsono sebagai Dewan Pembina JDA, dan FX Rudy Gunawan selaku Direktur JIDAB. Dalam kunjungan tersebut, Mas Wamen menekankan bahwa hak-hak disabilitas adalah bagian dari hak asasi manusia universal. Kunjungan kehormatan ini berlangsung pada malam hari dan hanya berjalan kurang lebih selama dua jam. Kunjungan tersebut merupakan agenda singkat yang diselipkan di tengah jadwal padat Mas Wamen, dan diakhiri dengan suasana santai sambil menikmati makanan ringan dan berbincang dengan para pengurus JDA. (Berdasarkan sumber terkait, kunjungan ini terjadi pada sekitar Desember 2024, menjelang rencana JIDAB #3 tahun 2025). Kunjungan Wamenkumham memiliki motivasi kuat dalam bingkai Hak Asasi Manusia (HAM). Beliau secara tegas menyatakan bahwa "Hak disabilitas adalah hak asasi manusia," yang bersifat universal dan tidak dapat dicabut. Oleh karena itu, beliau melihat JDA sebagai organisasi yang mewujudkan prinsip HAM dengan memberikan kesempatan dan ruang yang sama bagi penyandang disabilitas untuk berekspresi, khususnya dalam seni. Kunjungan dilakukan secara informal, diawali dengan Mas Wamen menikmati karya yang dipajang di galeri. Ketua JDA, Sukri Budidharma, memanfaatkan momen ini untuk memaparkan keberadaan dan kegiatan JDA, termasuk rencana JIDAB #3 tahun depan. Dialog santai tersebut kemudian menjadi media bagi Mas Wamen untuk menyelipkan dan menyampaikan rencana support Kementerian HAM bagi JIDAB #3, sekaligus menegaskan peran kementeriannya untuk memainstreamkan HAM ke berbagai tingkat pemerintahan dan sektor swasta, memastikan kebijakan-kebijakan di masa depan lebih inklusif dan memfasilitasi ekspresi seni bagi penyandang disabilitas.

