Dalam perkembangannya eksistensi batik bermuara pada tahun 2009, dengan diakuinya sebagai budaya tak benda warisan manusia (Representative List of the Intangible Cutural Heritage of Humanity) oleh UNESCO. Pengakuan tersebut juga berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap produk batik. Saat ini proses dalam pembuatan batik menggunakan dua alat yaitu tulis dan cap yang cendrung lama dan harga jual yang relatif tinggi. Akibatnya tidak semua masyarakat dapat memilikinya.
Dalam rangka untuk merespon permasalahan tersebut, Yayasan Sanggar Inovasi Desa (YSID) melakukan elaborasi, kreasi, dan inovasi dengan membuat canting cap batik berbahan dasar limbah kertas kemasan (Duplex). Selain memanfaatkan limbah kertas sebagai bahan pembuatan canting cap, pemanfaatan limbah kayu sebagai penampangnya juga digunakan. Pemanfaatan limbah tersebut sebagai upaya untuk senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.
Oleh karenanya, YSID menyelenggarakan Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) bertema Sinau Batik dengan tagline Urip Iku Urup (hidup itu menyala hendaknya memberi manfaat bagi alam sekitar kita) di dalam tema ini terdapat semangat kebermanfaatan, pelestarian dan mempertahankan budaya dalam konteks kelestarian nilai, pranata sosial, dan ekonomi. Rangkaian kegiatan ini terdiri dari Pelatihan, Pendampingan, dan Festival Batik Cap Kertas. Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah kelompok perempuan dan kelompok disabilitas. Dengan tujuan (1) Melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa, (2) Mentransfer pengetahuan mengenai makna filosofis (intangible) dari pembuatan batik, (3) Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup melalui pemanfaatan limbah sampah kertas dan kayu, (4) Pemberdayaan kelompok disabilitas dan perempuan di bidang seni, budaya, dan ekonomi, (5) Membuka peluang usaha batik cap kertas serta berupaya membangun rantai pasok bisnis batik melalui Pasardesa.id, (6) Menciptakan batik yang sesuai dengan kekhasan daerah peserta kegiatan.
Pelatihan bagi penerima manfaat dilaksanakan secara luring pada tanggal 4-6 Oktober 2021 bagi kelompok perempuan, dan tanggal 7-9 Oktober 2021 bagi kelompok disabilitas. Sedangkan pendampingan bagi seluruh peserta dilaksanakan secara daring pada tanggal 12-14 Oktober 2021.
.jpeg)
